Aksi Bullying Yang Sedang Marak Di Kalangan Sekolah Menengah Atas, Ini Tanggapan Kepala Bidang Pembinaan SMA Dikbub Maluku

MALUKUTERCINTANEWS.COM, Terkait dengan tindakan Bullying yang saat ini kerap sering terjadi di kalangan sekolah terkhususnya SMA, Sirhan Jul Chaidir Pelu, S.Sos, M.Si selaku Kepala Bidang Pembinaan SMA menyampaikan tanggapannya saat di temui awak media di Kota Ambon, bertempat di ruang kerjanya Kantor Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Rabu (04/10/2023) pukul 09:00 Wit.
Kepada wartawan Sirhan menyampaikan, “jadi Bullying ini merupakan salah satu ruang yang ada juga dalam kurikulum merdeka, yang juga belajar tentang anti Bullying, yang lebih banyak di cetuskan berada pada sekolah penggerak.
Lanjutnya, Kondisi seperti ini yang harus kita sikapi, karena Bullying saat ini sudah sangat marak sekali, dengan adanya kekerasan-kekerasan yang sudah terjadi.
Contohnya, ” Kasus kekerasan terhadap siswa yang terjadi di Aru kemarin-kemarin, kemudian juga ada kekerasan yang terjadi di SMA Siwalima yaitu senior pukul junior, dan juga kejadian kekerasan yang terjadi di Dobo, memang kami sangat prihatin dengan kejadian yang telah terjadi, tetapi kami sebagai Dinas Pendidikan telah melakukan proses evaluasi, untuk mengatasi masalah ini, ungkap Sirhan.
Dirinya juga mengatakan, “kalau untuk saya pribadi, siswa ini sekalipun program yang kita lakukan untuk sekolah sebagus apapun, tetapi kalau pengawasan siswa ini hanya berapa jam, misalnya siswa inj masuk sekolah jam 7 untuk belajar, kemudian pulangnya jam 2, maka semua itu percuma saja, karena siswa ini lebih banyak berada di lingkungan masayarakat atau keluarga, “tutur Sirhan.
“Maka itu dalam proses terkait dengan anti Bullying ini, bukan hanya tanggung jawab satuan pendidikan saja, tetapi juga merupakan tanggung jawab dari masyarakat dan keluarga.
Oleh karena itu, kita dari Dinas juga menghimbau anti kekerasan dengan kejadian keorganisasian oleh siswa, bahwa hal ini bukan hanya tanggung jawab lembaga pendidikan saja, melainkan ini juga merupakan tanggung jawab lingkungan keluarga maupun masyarakat, sehingga ada kerja sama dan kolaborasi dalam proses menghilangkan anti kekerasan di sekolah, agar sekolah itu dapat menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi siswa, “tutup Sirhan. (AH)