Penerapan Implementasi Kurikulum Merdeka Di SMA Negeri 2 Ambon, Ini Kata Soumokil Kepsek SMAN 2 Ambon
MALIKUTERCINTANEWS.COM, Terkait dengan Penerapan Implementasi Kurikulum Merdeka Di SMAN-2 Ambon, dengan jumlah siswa di SMAN 2 Ambon sejak bulan Agustus 2023, tercatat sebanyak 1187 peserta didik, dengan jumlah guru 72 orang dan tenaga kependidikan sebanyak 13 orang, Ferdinand Philips Soumokil selaku kepala SMAN 2 Ambon, saat ditemui beberapa awak media di ruang kerjanya SMAN 2 Ambon, Jumat (03/11/2023) pukul 09:30 Wit.
Kepada wartawan Soumokil menyampaikan, “Kita di SMA 2 Ambon ini sudah menerapkan kurikulum merdeka ini sejak tahun 2022, dimana pada waktu itu sekolah kami di percayakan pemerintah untuk melaksanakan program sekolah penggerak, dan ini sudah memasuki tahun ke 2.
Tambahnya, “Selama proses pelaksanaan implementasi kurikulum merdeka itu, pada tahap awal kami pernah mengalami kendala, dalam hal menyesuaikan seluruh perubahan yang terjadi, baik itu kondisi satuan pendidikan, kondisi karakteristik peserta didik kita, bahkan juga memetakan SDM lembaga ini untuk pelaksanaan kurikulum merdeka sesuai dengan tuntutan struktur kurikulum, yang harus dilakukan proses pembelajaran yang berpihak pada peserta didik.
Disamping itu juga, ada hal-hal terkait dengan bagaimana menyiapkan sumber daya, dalam kaitan dengan menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid, yang aman, nyaman, menyenangkan, dan untuk mengatasi kendala-kendala itu, sekolah sudah berupa dengan melakukan kegiatan-kegiatan internal sekolah seperti, workshop, peningkatan kapasitas guru dengan topik-topik seperti, asesmen, khusus untuk asesmen formatif, somatif dan juga pada projek penguatan profil pelajar Pancasila,” bebernya.
“Kemudian kami juga mengembangkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif, menyusun modul ajar, dengan bahan ajar yang di combain dengan aplikasi-aplikasi edukatif, yang sesungguhnya membangkitkan semangat belajar dari pada peserta didik ketika memasukkan muatan-muatan teknologi di dalam seluruh proses pembelajaran, juga menyusun modul projek penguatan profil pelajar Pancasila sesuai dengan kondisi yang di alami oleh sekolah kita, dan itu kita sudah lakukan dengan narasumber, baik dari dalam maupun dari luar sekolah,” terang Soumokil.
Dikatakannya pula, “Sekolah kita ini punya aset cukup baik dari sisi SDM-nya ada kurang lebih 10 guru penggerak kita di lembaga ini, kemudian ada 4 orang pengajar praktik, 2 orang fasilitator guru penggerak dan 1 orang instruktur guru penggerak, disamping itu juga ada guru-guru lain lagi yang juga sudah memiliki praktek-praktek baik dalam proses pembelajaran dengan menggunakan kurikulum merdeka, sehingga masalah kita untuk menerapkan IKM di sekolah ini dapat teratasi,” pungkasnya tutup. (AH)