Sambutan Pj. Walikota Ambon dalam Pembukaan Persidangan ke-12 Klasis GPM Pulau Ambon Timur Tahun 2024
MALUKUTERCINTANEWS.COM, Pembukaan Persidangan ke-12 Klasis GPM Pulau Ambon Timur Tahun 2024 ini diadakan di Gereja Jati Passo Selatan, Passo, Kec. Baguala, Kota Ambon, Maluku, pada hari Minggu (10/3/24) pukul 10:00 WIT. Kegiatan ini dibuka oleh Majelis Pekerja harian sinode GPM Pulau Ambon Timur Pdt.
Lenny Bakarbessy dan diikuti oleh hampir 400 lebih peserta termasuk jemaat, peserta biasa dan luar biasa.
Pembukaan Persidangan ke-12 ini dilaksanakan dalam sorotan Tema “Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang dan Kerjakanlah Keselamatanmu”. Dengan Subtema “Bersama-sama Meningkatkan Kualitas Hidup Sebagai Wujud Bertumbuhnya Keluarga Allah”. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua DPRD Provinsi Maluku beserta istri, Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Pimpinan OPD di lingkup Pemerintah Kota Ambon, Ketua Daerah AMGPM Daerah Pulau Ambon Timur, dan para Pimpinan Instansi Vertikal.
Pj. Walikota Ambon Bodewin Wattimena dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Ambon mengucapkan terima kasih atas waktu yang terus diberikan oleh Gereja kepada pemerintah kota di setiap mimbar-mimbar gereja, khusus dalam pelaksanaan persidangan-persidangan baik Jemaat maupun klasik, untuk menyampaikan apa yang sementara menjadi pergumulan pemerintah kota.
Di tahun 2024 ini ada beberapa tantangan besar yang sementara kita hadapi dan Ini membutuhkan kerja bersama kita, yang pertama kita sementara diperhadapkan dengan perubahan iklim yang cukup ekstrim di belahan dunia ini, bahkan di Kota Ambon sampai dengan hari ini dampak dari El Nino membuat kita ada dalam kemarau panjang dan terancam untuk mengalami krisis air bersih di kota Ambon. Perubahan iklim yang sangat ekstrem tersebut juga berdampak terhadap ketersediaan pangan di kota ini, karena sebagian para petani yang berada di Kota Ambon maupun di pulau-pulau di sekitar kota ini juga mengalami masalah soal gagal panen dan sebagainya, demikian juga akibat dari kemarau berkepanjangan ada gangguan-gangguan kesehatan yang dialami oleh masyarakat sebagai akibat dari kurang air bersih tadi, dan termasuk krisis pangan. Oleh karena itu, pemerintah kota sementara berjuang untuk minimal bisa memenuhi kebutuhan air bersih dari masyarakat di kota ini dengan melakukan pembagian air bersih yang dilakukan setiap waktu. Yang kedua adalahperubahan arah geopolitik yang tidak menentu juga turut berpengaruh bagi kita di Kota Ambon. Karena dari perubahan geopolitik itu harga barang meningkat, supply BBM berkurang, listrik berkurang dll dimana membuat kita ada dalam situasi yang semakin sulit. Ketiga, Pemerintah Kota Ambon senantiasa berupaya untuk menyeimbangkan pembangunan fisik dan pembangunan mental spiritualitas masyarakat kota Ambon. Karena kita sementara berhadapan dengan berbagai persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan dan aktualisasi dalam penyakit-penyakit sosial masyarakat dan sementara terus ada bertumbuh subur di kota ini. Sebut saja minuman keras sebagai pemicu utama meningkatnya angka kriminalitas di Kota Ambon, yang kedua narkotika dan obat-obat terlarang yang sampai hari ini masih menjadi ancaman berat bagi generasi muda kita di Kota Ambon, yang ketiga adalah mengenai HIV/AIDS yang terus meningkat di Kota Ambon.
“Karena itu, saya yakin lewat gereja kita bisa meningkatkan peran keluarga sebagai basis kita untuk membina anak-anak kita, sehingga mereka tidak terlibat dalam berbagai persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan dan penyakit-penyakit sosial kemasyarakatan.
Dan ini catatan penting bagi kita. Kita juga berharap hal ini digumuli bersama oleh Gereja lewat momentum persidangan seperti begini, supaya minimal ada upaya-upaya peningkatan mental spiritualitas umat lewat berbagai hal yang saya sampaikan tadi”, tegas Bodewin.
Tak lupa lewat kesempatan ini Pj. Walikota Ambon menyampaikan terima kasih kepada gereja Protestan Maluku yang terus memberikan kesempatan bagi kami di mimbar seperti ini, tetapi juga terus mendoakan pemerintah di setiap waktu.
Beliau juga menyampaikan permohonan maaf, sekiranya dalam kerja bersama dalam Hubungan kerja antara gereja dan pemerintah kota, ada hal-hal yang kurang berkenan yang terjadi selama ini, atas nama pemerintah kota kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.
Pemerintah berharap dalam seluruh proses bersama yang dilakukan, pada waktunya kota ini akan terus maju, berkembang, supaya menjadi kota yang bisa menjadi tempat rumah yang nyaman, yang layak bagi kita semua dan apapun kontribusi kita hari ini, kita telah memberikan yang terbaik bagi kota ini.
Dalam kedudukan jabatan, posisi apapun kita hari ini, kita hanyalah orang-orang yang hanya bisa menanam dan menyiram, kita tidak bisa memberikan tuaian.
Akhir sambutan Bodewin menghimbau untuk masyarakat sama-sama maksimalkan tugas menanam dan menyiram, supaya kota ini diberkati Tuhan dan bertumbuh berkembang dengan baik sebagaimana moto kerja Gereja Protestan Maluku, “Aku Menanam Apolo Menyiram, Tetapi ALLAH yang Memberi Pertumbuhan”.
Kemudian Bodewin yang di temui oleh beberapa awak media usai mengikuti acara pembukaan persidangan ke-12 Klasis Pulau Ambon Timur tahun 2024, juga menyampaikan bahwa Gereja Protestan Maluku (GPM) telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya pemerintah kota untuk membangun kemandirian ekonomi dan ketahanan keluarga di Kota Ambon.(MTN03)