FATAL ! Penginputan Data Penumpang Layanan Kapal Ferry Liang-Waipirit (PP) Tidak Sesuai Dengan Data Penumpang Yang Sebenarnya.
MALUKUTERCINTANEWS.COM, Terdapat temuan pemalsuan data di Pelabuhan Hunimua Liang tujuan Waipirit pada agen/calo tiket yang bertugas di Liang, bahwasanya penginputan data diri penumpang dan penginputan nomor kendaraan bermotor yang di gunakan penumpang adalah palsu alias memakai data orang lain dan nomor kendaraan lain (ngasal).
Hal ini sangat meresahkan beberapa masyarakat yang peka dan yang sudah mengetahui hal ini, dan mereka juga merasa sangat dirugikan terpaut selisih nominal harga tarif tiket yang berlaku dengan harga tiket yang tertagih.
Bukan hanya tujuan Liang- Waipirit saja, hal serupa juga di temui ketika melakukan arah balik Waipirit-Liang, herannya petugas disana mengetahui jelas hal itu. Tanpa menginput data penumpang tiba-tiba saja memberikan tiket barkot yang sudah diprint sebelumnya dengan tanggal yang sama sesuai tanggal keberangkatan.
Sempat dipertanyakan oleh seorang penumpang yang mengetahui hal tersebut (sebut saja Nia) akan tetapi jawaban dari petugas bahwa mereka hanya mempermudah/mempercepat proses penginputan. Sayangnya penumpang yang melaporkan hal itu tidak mengikutsertakan bukti foto petugas tersebut.
Sementar itu General Manager PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangn (ASDP) Indonesia, Ferri (Persero) Cabang Ambon yaitu Partogi Tamba, ketika ditemui sejumlah awak media diruang kerjanya hari ini 25/3/2024 pukul. 13.00 WIT mengatakan bahwa sebelumnya, PT ASDP Indonesia Ferri Cabang Ambon sudah berlakukan pembelian tiket ferri melalui daring atau website pada 23 Februari 2024 untuk Pelabuhan Galala-Namlea. Disusul Pelabuhan Hunimua-Waipirit pada 28 Februari 2024.
Pembelian tiket secara manual pun tidak akan lagi diberlakukan. Sehingga masyarakat diimbau untuk membiasakan menggunakan tiket daring atau yang disebut dengan ferizzy melalui link http://www.trip.ferizy.com, guna memberikan kemudahan kepada masyarakat.
Hal ini sebagai respons terhadap temuan adanya pungutan liar (pungli) dalam pembelian tiket di pelabuhan Hunimua-waipirit, maupun di pelabuhan lain.
Partogi Tamba menegaskan bahwa, pihak ASDP tidak pernah memberikan arahan kepada pegawainya untuk melakukan pembelian tiket melalui agen atau melibatkan calo.
“Jika ada temuan terkait hal tersebut, masyarakat dihimbau untuk melaporkannya kepada pihak ASDP, dan tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan perusahaan akan diambil,” tegasnya.
Selain itu, terkait dengan temuan pungli yang melibatkan pegawai ASDP di waipirit maupun Hunimua, pihak ASDP akan melakukan penyelidikan dan memberikan sanksi tegas jika terbukti benar.
Ia mengungkapkan bahwa layanan serupa telah berjalan di pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia dan diharapkan dapat berjalan dengan baik di Ambon, dengan harapan agar masyarakat dapat mendukung layanan online ticketing ini.
Pihak ASDP tidak akan membiarkan pelanggaran tersebut terjadi dan akan memastikan bahwa tidak ada unsur fitnah dalam temuan tersebut.
Partogi Tamba juga menegaskan bahwa sebelum diluncurkannya layanan online ticketing, pihak ASDP telah memberikan himbauan kepada pegawai di bagian penjualan tiket untuk tidak melakukan pungli. Himbauan ini telah disampaikan secara berkala dan akan kembali diingatkan pada pertemuan yang akan dilakukan hari ini.
Dengan diluncurkannya layanan online ticketing ini, diharapkan masyarakat dapat merasakan kemudahan dalam pembelian tiket dan hal-hal yang tidak diinginkan seperti pungli dapat dihindari.
ASDP berharap dukungan dari seluruh stakeholder, termasuk penumpang dan media, untuk turut menjadikan suksesnya layanan ini. (MTN03)